<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35425192\x26blogName\x3dShaSaVino...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://marinareza.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://marinareza.blogspot.com/\x26vt\x3d1712134218084423277', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Wednesday, February 07, 2007

HARI HARI DI RUMAH SAKIT

Baru sempet nulis lagi...

Minggu,Tgl 28 Januari kemarin gw terpaksa di larikan ke RS Mitra , secara sejak pagi sampai sore kepala gw sakitnya spt di sodok2 tangkai sapu, kanan kiri depan belakang. Sampai sore muka sudah semakin pucat dan agak membengkak.

Sore itu ruang UGD penuh. Di sebelah gue berbaring, orang nangis2 memangisi ibunya yang kepalanya berdarah darah karena jatuh. Ibu itu diemm ajah....nggak tau deh masih idup atau sudah lewat...kasihan banget.
Sementara kepala gue nggak tertahankan sakitnya, jadi gw di rujuk untuk di rawat. Malamnya gue ambil foto thorax dan jelas menunjukkan bahwa ada penyumbatan di sinus bagian kanan.

Malamnya nafas gue sesak, suster langsung kasih oksigen lewat alat yang berupa selang kecil dengan dua lubang untuk di hidung. Makin malam, nafas gw makin sesak. Suster tergopoh2 ngasih oksigen yang bentuknya seperti masker.
Dengan masker itu gw berasa sedih banget, inget seorang teman yang meninggal karena asthma di singapore, usianya sama dengan gw. Nggak terasa airmata menetes...(deuh ini mah bukan bercanda,...)

Hari senin pagi , Dr Made plus Dr Joko memutuskan untuk melakukan operasi. Weeks,...langsung telpon2 echa yg saat itu kebetulan berada di kantor.
Ini kali ke 2 gw operasi sinusitis, yg pertama thn 1995.

Jam 15.00 WIB gw di dorong ke kamar operasi. Setalah "pamit" pada echa yang hanya diizinkan menunggu di luar gue mulai berdoa, memohon supaya gw bisa siuman lagi pasca operasi.

Ini bukan operasi gw yg pertama, sepanjang hidup gw , gw sudah operasi amandel, operasi, tumor di payudara, operasi sinusitis I, operasi cesar wkt melahirkan arvino ,operasi usus buntu dan ini operasi sinus gw yang ke dua.

Tapi tetep aja, masuk ruang operasi dan acara "pamit" pada orang2 tercinta jadi ritual yang menyedihkan.
Juga ritual memohon supaya diizinkan untuk siuman lagi pasca operasi.
Terus terang gw sekaligus berdoa, seandainya gw "nggak bangun" , gw minta Allah menjaga anak2 gw. Cinta Mati gw.

DOkter Anestesi sudah menyuntikkan satu ampul obat bius. GUe masih tenang ajah sambil memperhatikan dokter2 yang berkeliaran di kamar persiapan operasi. Ada seorang asisten dokter yang memegang sebatang besi panjang yang menakutkan, gw deg degan itu besi buat apa....untung gw denger dokter yang lain bilang "Ini punnya dokter Cosmas ya?"
Gw bernafas lega, Dr Cosmas itu dokter bedah yang ngoperasi usus buntu gw bbrp bulan lalu.

Gw belom pingsan juga, akhirnya gw di dorong ke kamar operasi. Gw masih memperhatikan mereka mempersiapkan segalanya. Sambil gw menatap lampu2 di atas gue, yang bulet bulet itu, lampu2 yang sama ketika gw menjalani operasi operasi terdahulu. Di sudut ruangan ada TV yang sedang tune in di Indosiar.
Nggak lama seorang dengan baju hijau ( baju yang sama dengan baju dokter anastesi dan dokter Joko) masuk ruangan dengan membawa besi panjang yang tadi.
"Nah ini dia!" Dr joko spt bernafas lega....Nah lho, mau dipake buat apa itu besi...

Itu besi di pasang di sisi tempat tidur gue, sambil sesekali di pukul2 pake palu. Ngeri amat...yang mau dioperasi itu idung gue atau apa ya...

"Oke Bu, kita mulai yaaa...." kata Dr Anastesi yang memasukkan lagi 2 ampul obat bius ke infus gue. Gue berdoa yang terakhir kali agar Allah mengizinkan utk sadar lagi atau kalau nggak tolong menjaga anak anak gw. Selesai berdoa, terbayang wajah ARsa dan Arvin dan Echa. dan Tesss!! Gue nggak inget apa2 lagi.

Alhamdulilah, gw merasakan membuka mata dalam keadaan pusing bukan main...GUE SIUMAN!!!! Di ruangan yang juga sangat familiar buat gue; ruang pemulihan pasca operasi.

Nggak lama, suster2 say Hello! "Ibuuu,..masih pusing?"
Gw nggak jawab apa2,karena gw emang nggak bisa jwb...wong semua gue lihat masih jungkir balik.

Lalu para suster itu sambil ngobrol sesamanya mendorong tempat tidur gue, ke kamar perawatan.

Di kamar perawatan, ruang 702, gw mendengar suara mertua gue, suara kakak kakak gw, suara Echa....jadi mereka sudah kumpul....Gw merasakan Mertua gw mencium kening gue "Kodong Nak..." katanya ...(Tau nggak arti Kodong apaan?! hehehe....Echa coba tolong di translete!)

Alhamdulilah gue siuman. Besok paginya gw ngaca, hidung gue masih di sumpel pakai tampon yang nggak kelihatan dr luar. Yang terlihat dr luar cuma dua utas tali yang diplester di atas hidung gw.

Rabu nya tampon dilepas , ihh rasanya amit amit deh....antara sakit nggak sakit tapi nggak enak banget....

Pesan Moral: Gw dilarang minum es, hindari pencetus alergi spt debu,dll. Jadi sprei harus ganti 3 hari sekale.
Ganti sprei okelah...tapi berhenti minum es....gluk..gluk.... tega bener tuh Dokter Joko, kayak bapak tiri ajah!.....

Rabu itu juga Dokter mengizinkan gw pulang. echa minta gw menunggu dia pulang kantor, dia akan jemput gw. Tapi pada saat itu baru jam 10 pagi, echa pulang kantor jam 7 malam! Gw sudah mati gaya. Sudah bosennn ngelihat kamar bercat putih dan suster2 yang juga berbaju putih (Untung gw nggak ngeliat makhluk lain yang berbaju putih selama di RS!!)

Akhirnya jam setengah empat gue pulang aja tanpa tunggu echa...Gue setir sendiri!!!
Mbak Sri yang nemenin gue selama di RS, dan juga nemenin gue pulang ke rumah sudah komat kamit..."Bu, hati hati bu, nanti ibu pingsan...apa nggak sebaiknya nunggu Bapak?"
Gue cuek saja sambil ketawa2.

Beginilah kalau dilahirkan sebagai Wonder Woman....

Udah yah, gw mau terbang dulu...membasmi kejahatan....






1 Comments:

Blogger The Pradonos' said...

This comment has been removed by the author.

8:29 AM  

Post a Comment

<< Home