<body><script type="text/javascript"> function setAttributeOnload(object, attribute, val) { if(window.addEventListener) { window.addEventListener('load', function(){ object[attribute] = val; }, false); } else { window.attachEvent('onload', function(){ object[attribute] = val; }); } } </script> <div id="navbar-iframe-container"></div> <script type="text/javascript" src="https://apis.google.com/js/platform.js"></script> <script type="text/javascript"> gapi.load("gapi.iframes:gapi.iframes.style.bubble", function() { if (gapi.iframes && gapi.iframes.getContext) { gapi.iframes.getContext().openChild({ url: 'https://www.blogger.com/navbar.g?targetBlogID\x3d35425192\x26blogName\x3dShaSaVino...\x26publishMode\x3dPUBLISH_MODE_BLOGSPOT\x26navbarType\x3dBLUE\x26layoutType\x3dCLASSIC\x26searchRoot\x3dhttps://marinareza.blogspot.com/search\x26blogLocale\x3den_US\x26v\x3d2\x26homepageUrl\x3dhttp://marinareza.blogspot.com/\x26vt\x3d1712134218084423277', where: document.getElementById("navbar-iframe-container"), id: "navbar-iframe" }); } }); </script>
Thursday, January 18, 2007

CERITA waktu 12 FEBRUARI 2000

Tadi pulang kantor sempat dengar cerita cerita orang tentang pengalaman mereka waktu pengantin Baru.
Aku jadi ingat waktu acara resepsi perkawinanku dengan Echa. Unik banget. Dan ku rasa jarang sekali orang yang punya pengalaman seunik gue…
Waktu itu 12 Februari 2000, kita menggelar resepsi di Gedung Dharmawanita Kuningan. Setelah akad nikah dengan adat Makassar pagi hari, aku dan Echa meluncur ke Gedung Dharmawanita untuk segera di rias dengan adat Padang.
Sudah ada satu mobil dan seorang supir yang khusus mengantar jemput penganten.
Acara di gedung berjalan baik dan cukup meriah. Rencananya seusai pesta, aku dan Echa akan meluncur ke rumah Echa di berdikari untuk mengikuti upacara “penyambutan” adat makassar.
Jadi seusai acara pesta aku langsung ganti baju dengan kebaya. Waktu itu sekitar jam 10 malam.
Ketika keluar dari kamar ganti, semua keluarga, Mama dan kakak kakak ipar sudah kembali ke rumah.Begitu juga tamu tamu dan Keluarga Echa. Yang tinggal hanya Papa, Uda wawan dan Uda Yudi. Serta orang orang catering yang masih berkemas memasukkan barang barang ke mobil box mereka.
Tunggu punya tunggu ternyata setelah di teliti, mobil penganten juga sudah tidak ada! Aku kalang kabut . Terus mau pulang pakai apa? Dandan udah rapi jali begene…yang tersisa Cuma mobil Box catering.
Akhirnya, berlima aku berjalan kaki ke jalan raya utama Jl Rasuna Said.
Dengan kebaya yang nyerimpet begitu , bayangkan …..
Waktu sedang jalan kaki, mobil box catering lewat dan sempat berhenti.
Mungkin mereka sedang menajamkan mata, dan meyakinkan diri bahwa yang berjalan kaki itu adalah penganten baru yang tadi pesta. Konyol Banget.
Aku tak henti mengumpat supir mobil pengantin yang sekate kate meninggalkan “tuannya”
Di pinggir Jl HR Rasuna Said masih melengkung janur kuning bertuliskan MARINA –REZA. Di bawah janur itu kita nunggu taksi.
Mending dapet Blue Bird, dapatnya Gading Taksi. Ya Sudahla…itupun kami berdesak desakan di dalam.
Sesampainya di rumah Echa, keluarga sudah menunggu dengan cemas….dan mobil penganten berikut sopirnya juga sudah nangkring dengan nyaman di depan rumah.
Echa langsung sewot pada sopir itu. Ternyata, dia disuruh pihak keluarga untuk mengangkut kotak kotak uang…tapi please deh…dengan ninggalin pengantinnya!!

Aku nggak akan lupa, hari pernikahanku itu, menunggu taksi di bawah janur kuning bertuliskan MARINA REZA.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home